SEBELUM MEMBANGUN APLIKASI



sumber foto: www.flickr.com

Lama sudah tidak menulis lagi di blog ini. Salah satu alasannya karena belum dapat ide -padahal ada banyak sekali yang bisa ditulis-. Alasan kedua karena selama beberapa bulan kemarin saya disibukkan oleh project skala menengah yang lumayan menguras otak Gan. Project membuat aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis Android. Nah kebetulan ane dapat bagian membangun Sistem Informasi Geografis Peta SPBU di Kota Palembang. Namun kali ini ane bukan ingin membicarakan tutorial membuat aplikasinya karena jujur ane juga baru kenal dengan aplikasi SIG bulan ini. Yang mau ane share adalah seputar trik-trik yang bisa digunakan bagi programer pemula macam ane yang mungkin ingin menekuni dunia pemrograman. Baiklah ini tips-tipsnya.


Sebelum membangun aplikasi ada beberapa tips yang mungkin berguna buat Sohib sekalian di antaranya.

1. Kumpulkan informasi yang diperlukan
Mengumpulkan informasi sangat diperlukan bagi Sohib yang ingin membangun sebuah aplikasi. Sohib harus tahu bagaimana bayangan kinerja aplikasi buatan sohib. Menu apa saja yang diperlukan. Kemudian data apa saja yang harus ada. Dan output programnya bagaimana. Jangan sampai kita mulai bekerja dengan tidak memahami program kita sendiri. Gawat!!! Bisa-bisa programnya tidak jadi-jadi. Makanya diperlukan keahlian menalar kinerja program. Membayangkan bagaimana program Sohib bekerja dengan sedetil-detilnya.  Bila Sohib sedang bekerja sama dengan klien maka tanyakan dengan detail keinginan klien. Kemudian pahami. Bila Sohib berada dalam sebuah team maka diskusikan. Gambaran program harus jelas seolah-olah Sohib sudah mainkan programnya berulang-ulang.

2. Pelajari bagaimana membuat dan menganalisis program
Membuat program adalah skill wajib yang perlu Sohib punya sebagai seorang programmer. Kalau Sohib tidak punya skill ini maka program sohib tidak akan jadi. Dasar membuat program meliputi jenis perintah dalam pemrograman, maksud perintah dan aturan menulis perintahnya.

Namun skill pemrograman tidak mutlak harus Sohib kuasai sampai tingkat tinggi kecuali Sohib berniat menjadi master di bidang itu. Master java misalnya atau master php (bukan pemberi harapan palsu ya). Menguasai dasar-dasar pemrograman saja sudah cukup bila ingin membuat program sederhana. Selebihnya adalah kemampuan Sohib dalam memahami susunan kode program saja. Kenapa begitu? Sebab ada kalanya kita akan merasa buntu dengan kode program yang sedang kita buat. Solusinya ya cari di internet. Ada banyak sekali programmer kelas expert yang dengan baik hati membagi source code programnya. Tentu saja source code yang dibagi tidak akan bisa dirangkai langsung ke program yang Sohib buat karena biasanya mereka membagi bentuk dasarnya saja. Di sinilah kemampuan membaca dan menganalisis kode program diperlukan supaya kode yang dishare dapat dipasang ke program yang kita buat dengan kustomisasi menurut gaya kita sendiri.

3. Cerdik dalam trouble shooting
Adakalanya program yang sudah susah-susah kita susun malah tidak mau berjalan dan menampilkan error message atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. Biasanya kejadian yang seperti ini akan membuat kita pusing. Namun sebenarnya setiap error pasti ada solusinya. Error yang terjadi bisa disebabkan beberapa hal di antaranya:

- Kesalahan penulisan perintah, misal kurang tanda ; atau kurang hurufnya.
- Kesalahan logika misal ada variable yang tidak kemasukan nilai.
- Salah urutan. Misalnya Sohib membuat program perkalian z=x*y. Urutan yang benar seharusnya Sohib menyiapkan variable nya dulu yaitu x,y dan z kemudian mengisi variable x dan y dengan nilai baru melakukan operasi. Namun ternyata program yang Sohib buat terbalik. Dia melakukan operasi dulu baru memasukkan nilai. Tentu saja program tidak akan berjalan.
- Salah pengisian variable. Misal variable tipe integer diisi string dan sebagainya dan sebagainya.

Solusinya, Sohib mesti pinter-pinter mencari petunjuk tentang keterangan error. Biasanya editor yang baik akan menunjukkan jenis error pada program yang Sohib buat. Contohnya eclipse. Bila ada kesalahan penulisan program atau ketidak cocokan perintah yang dipakai, eclipse akan menampilkan tanda silang besar atau tanda silang kecil di sebelah kiri layout penulisan program. Di situ tinggal Sohib sorot atau Sohib klik tandanya kemudian baca keterangannya dan solusi yang diberikan oleh eclipse. Bila tidak ada solusi, tinggal Sohib copy keterangan errornya kemudian paste di google. Baca keterangannya sampai Sohib tahu di mana kesalahan Sohib.

Sekedar tips saja bila mencari solusi di internet, carilah di laman web yang berbahasa Inggris. Jangan biasakan mencari yang berbahasa Indonesia. Sebab programmer Indonesia masih sangat sedikit. Selain itu, bahasa pemrograman yang populer kebanyakan dikembangan oleh bangsa barat. Makanya solusinya adalah bertanya atau menggali informasi kepada yang membuatnya. Apalagi biasanya programmer professional kumpulnya di forum-forum bule dan mereka bicara dalam bahasa Inggris.

Kembali ke pembahasan, selain error yang tampil sebelum program dijalankan, ada juga error yang tampil setelah program dijalankan. Error ini biasanya ditulis di file log khusus atau ditampilkan dalam bentuk log history. Kalau di eclipse ada yang namanya logcat. Disitu akan tampil bagaimana kondisi program yang Sohib buat. Bila ada error biasanya akan ditampilkan dengan tulisan merah. Baca pesan error di baris-baris awal, bila tidak paham tinggal copy-paste ke google.

Bagaimana dengan error pada variable? Misal kita mau tahu variable ini isinya apa, terus apa sih yang menyebabkan error? tekniknya adalah dengan menampilkan variable tersebut dalam bentuk message box atau popup window atau dalam bentuk alert teks yang akan tampil di aplikasi. Misal kita pakai java kemudian ingin tahu variable 'nama' setelah tombol 'kirim' ditekan ini isinya apasih, ya tinggal dipanggil saja variable tersebut dengan 'Toast' atau dengan 'JOptionMenu' ketika tombol 'kirim' ditekan. Mudah bukan?

Dan masih banyak lagi teknik-teknik trouble shooting lainnya yang tentu akan lahir seiring pengalaman dan pekerjaan yang Sohib lakukan.

4. Kurangi bertanya dan perbanyaklah membaca serta jangan mudah menyerah
Kurangi bertanya, ya saya menyarankan bagi Sohib yang memang berniat untuk belajar dengan mengurangi bertanya kepada orang lain. Apa-apa bertanya. Mau ngerjain apa bertanya dulu. Nemu masalah dikit bertanya lagi. Mengapa? Karena orang yang cenderung mudah bertanya akan mudah lupa. Selain itu orang yang sering bertanya biasanya 'nggampangke' atau menggampangkan bahwa satu-satunya solusi adalah bertanya. Kalau sudah bertanya kemudian tidak mendapatkan jawaban ya sudah, dia akan bengong dan pong pong bolong karena yang dia tahu bahwa solusi itu hanya bertanya. Dia tidak akan mandiri. Dan karena sering mendapat jawaban instan maka dia akan mudah lupa dengan jawaban itu. Dia jadi gak kreatif dan gak bisa diandalkan. Makanya ane bener-bener menyarankan bagi Sohib yang ingin mendalami suatu ilmu untuk mengurangi bertanya. Namun apakah bertanya dilarang? Tidak! Bertanya tidak dilarang namun lakukan itu bila benar-benar terpaksa. Misal benar-benar buntu namun tetap jangan hanya puas dengan jawaban penjawab saja. Gali lagi informasi melalui jawaban tadi untuk mendapat ilmu yang lebih.

Dan Ingat!!! perlu di ingat!!! Jika Sohib sudah bertanya dan mendapat jawaban maka harus diingat jawaban tersebut! Jangan terus dilupakan! Kenapa? Karena pasti menyebalkan banget kalau tiap kali Sohib ditanya dengan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Kalau satu atau dua kali mungkin masih dimaklumi tapi kalau setiap ketemu masalah itu selalu ditanya masalah serupa? Jengkel banget. Emang dianggap apa? Kamus? Selain itu banyak bertanya menandakan Sohib malas belajar.

Di samping sohib mengurangi bertanya, sohib juga harus memperbanyak membaca. Jangan nanti bertanya tidak membaca pun enggan, dari mana datangnya ilmu? Perbanyak membaca dan praktik serta cobalah hal-hal baru. Hal itu akan meningkatkan pengalaman dan sense Sohib dalam memecahkan permasalahan.

Terakhir adalah jangan mudah menyerah. Menyerah bisa berarti dia berhenti total dari pekerjaannya karena merasa tidak mampu atau dia menyelesaikan pekerjaan sekenanya agar segera terlepas dari bebannya. Orang yang mudah menyerah adalah orang yang mempunyai beban kehidupan yang berat. Bagaimana tidak berat kalau setiap pekerjaannya ia anggap beban yang harus segera disingkirkan. Ia tidak tahan bila ditimpa permasalahan. Ia mudah panik dengan masalah yang belum jelas solusinya namun ia sendiri malas mencari solusi. Orang yang mudah menyerah tidak akan menguasai apapun. Dan programmer yang baik tidak akan tercipta bila dibangun dengan bahasa pemrograman 'giving up'.

Keep spirit, semoga tulisan ini bermanfaat. Ane mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan di dalam tulisan ini.

1 comment: